Ayat Renungan:
2 Tawarikh 20: 17, “Dalam peperangan ini tidak usah kamu bertempur. Hai Yehuda dan Yerusalem, tinggallah berdiri di tempatmu, dan lihatlah bagaimana TUHAN memberikan kemenangan kepadamu. Janganlah kamu takut dan terkejut. Majulah besok menghadapi mereka, TUHAN akan menyertai kamu.”
Setiap orang menghadapi tantangan hidupnya masing-masing, seperti masalah kesehatan, hubungan yang rumit, atau pekerjaan yang sulit. Dalam kisah Raja Yosafat di 2 Tawarikh 20, kita bisa belajar cara menghadapi masalah kita dengan bantuan Tuhan.
Raja Yosafat mendapat kabar bahwa pasukan besar akan menyerang negaranya. Dalam kecemasannya, dia memohon kepada Tuhan karena merasa tidak sanggup menghadapi ancaman itu (2 Tawarikh 20: 12b). Tuhan memberikan jawaban yang menenangkan, mengatakan bahwa Yosafat tidak perlu berperang, tetapi cukup berdiri teguh dan melihat kelepasan yang akan diberikan Tuhan (2 Tawarikh 20: 17).
Ini mengajarkan kita bahwa saat menghadapi masalah, kita seharusnya tidak mengandalkan kekuatan atau pengetahuan kita sendiri. Tuhan mengajak kita untuk bersandar dan memandang kepada-Nya sebagai sumber kekuatan.
Meskipun situasi sulit, Tuhan meminta Yosafat untuk menghadapi masalahnya dengan pujian. Begitu juga dalam hidup kita, kita bisa menghadapi tantangan dengan bersyukur kepada Tuhan. Bahkan sebelum mengetahui hasilnya, kita bisa memuji dan mengandalkan Tuhan sebagai penolong kita.
Kisah ini juga mengajarkan bahwa dalam situasi mustahil, kita bisa menyanyikan pujian kepada Tuhan. Raja Yosafat menyanyikan kemuliaan Allah, dan Tuhan bergerak menolong mereka. Pujian bukan sekadar musik latar, tapi juga ungkapan dari hati yang membantu kita mengundang Tuhan bekerja di tengah situasi kita.
Terkadang, langkah sederhana seperti mendengarkan musik penyembahan di tengah perjalanan bisa membantu kita menghadapi hari dengan penuh pujian kepada Tuhan. Ini adalah cara praktis untuk meresapi kehadiran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Jadi, saat kita menghadapi masalah yang sulit dan tidak tahu harus bagaimana, mari mengundang Tuhan bekerja dalam situasi kita. Melalui pujian, kita sedang memakai senjata rohani yang membantu kita melewati pertempuran hidup ini.
Action: Seberapa sering kita menaikkan pujian setiap hari? Mulailah kebiasaan baru dengan membiasakan diri menyetel lagu pujian baik saat sedang bekerja atau saat berada di tengah perjalanan. Atau bahkan saat sedang berada di tengah kesulitan, ambil beberapa menit menyanyikan pujian dan menenangkan hati kita.
Ayat Hafalan: Yakobus 1:4, "Dan biarlah ketekunan itu membuahkan hasil yang sempurna, supaya kamu sempurna dan utuh, tidak kekurangan apa pun."